Archive for October 2013

penerapan IQ, EQ, dan SQ dalam dunia pendidikan

Wednesday, October 23, 2013
Posted by ivan's blogg
Menurut hemat saya, ketiga aspek ini sangat berperan penting dalam dunia pendidikan. Baik bagi pengajar maupun peserta didik dalam hal ini siswa atau mahasiswa. Misbach IH (2008) menjelaskan pengertian IQ, EQ,dan SQ sebagai berikut :

1.       IQ merupakan kecerdasan tunggal dari setiap individu yang pada dasarnya hanya bertautan dengan aspek kognitif dari setiap masing-masing individu tersebut. Dengan kata lain IQ merupakan kemampuan matematis,  kemampuan mencari hubungan antara suatu bentuk dengan bentuk lain, kemampuan untuk mengenali, menyambung, dan merangkai kata-kata serta mencari hubungan antara satu kata dengan kata yang lainnya, dan juga memiliki memori yang cukup bagus. Tingkat intelektual seseorang selalu dapat berubah berdasarkan usia mental dan usia kronologisnya.

2.       EQ merupakan serangkaian kemampuan mengontrol dan menggunakan emosi, serta mengendalikan diri, semangat, motivasi, empati, kecakapan sosial, kerja sama, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan.

3.       SQ adalah kecerdasan melihat makna, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain, kecerdasan yang berperan sebagai landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif. SQ merupakan kecerdasan tertinggi dalam diri.
     
                  Secara sekilas kita dapat mengambil kesimpulan dari pengertian diatas, bahwa ketiga aspek tersebut merupakan satu kesatuan penting yang bersinergi untuk mencapai keberhasilan dalam pendidikan. Ketika seseorang siswa atau mahasiswa berkeinginan untuk melanjutkan pendidikannya maka dia harus memperhatikan tentang kemampuan IQ-nya. Apabila hal tersebut tidak diperhatikan maka dapat menyebabkan kesalahan pengambilan keputusan yang baru akan terasa ketika sudah menjalaninya, dimana dia tidak mampu mengikuti pelajaran kerena kemampuan berfikir yang terbatas.
                  Adapun EQ menentukan kualitas interaksi dalam pendidikan. Ketika seseorang mempunyai EQ yang tinggi, dia mampu mendapatkan dukungan maupun penguatan dari lingkungannya. Misalnya saja saat melakukan presentasi didepan kelas. Hal ini mengacu pada kemampuannya untuk mengendalikan keadaan dan kemampuannya berinteraksi..
                  Sedangkan SQ erat kaitannya dengan moral dan keagamaan. Pendidikan seseorang yang sudah ditempuh dalam waktu yang sangat lama dan menghabiskan banyak biaya akan menjadi sia-sia ketika tidak memiliki  kecerdasan untuk menilai suatu tindakan atau perbuatan itu baik atau buruk. Sebut saja para oknum dosen yang memanfaatkan mahasiswa wanitanya. Saat mahasiswi-mahasiswi tersebut membutuhkan nilai atau yang sejenisnya, oknum-oknum tersebut malah memanfaatkannya untuk kepuasan oknum itu sendiri. Secara IQ maupun EQ mungkin mereka lebih unggul, ibarat angka, SQ=1 + IQ=0 dan + EQ=0. Jika ketiga aspek tersebut terpenuhi dengan baik, maka akan menjadi 100. Namun jika tidak, maka hanya menjadi nol.
                 
Daftar Pustaka :
Misbach, IH.2008. Antara IQ, EQ, dan SQ.Jakarta : UPI press



beasiswa data print

Tuesday, October 22, 2013
Posted by ivan's blogg


Program beasiswa DataPrint telah memasuki tahun ketiga. Setelah sukses mengadakan program beasiswa di tahun 2011 dan 2012, maka DataPrint kembali membuat program beasiswa bagi penggunanya yang berstatus pelajar dan mahasiswa.  Hingga saat ini lebih dari 1000 beasiswa telah diberikan bagi penggunanya.
Di tahun 2013 sebanyak 500 beasiswa akan diberikan bagi pendaftar yang terseleksi. Program beasiswa dibagi dalam dua periode. Tidak ada sistem kuota berdasarkan daerah dan atau sekolah/perguruan tinggi. Hal ini bertujuan agar beasiswa dapat diterima secara merata bagi seluruh pengguna DataPrint.  Beasiswa terbagi dalam tiga nominal yaitu Rp 250 ribu, Rp 500 ribu dan Rp 1 juta. Dana beasiswa akan diberikan satu kali bagi peserta yang lolos penilaian. Aspek penilaian berdasarkan dari essay, prestasi dan keaktifan peserta.


Beasiswa yang dibagikan diharapkan dapat meringankan biaya pendidikan sekaligus mendorong penerima beasiswa untuk lebih berprestasi. Jadi, segera daftarkan diri kamu, klik kolom PENDAFTARAN pada web ini!
Pendaftaran periode 1 : 1 Februari – 30 Juni 2013
Pengumuman                : 10 Juli 2013

Pendaftaran periode 2   : 1 Juli – 31 Desember 2013
Pengumuman                : 13 Januari 2014


PERIODE
JUMLAH PENERIMA BEASISWA
@ Rp 1.000.000@ Rp 500.000@ Rp 250.000
Periode 1
50 orang
50 orang
150 orang
Periode 2
50 orang
50 orang
150 orang

SHALAWAT NARIYAH

Sunday, October 13, 2013
Posted by ivan's blogg
Tag :

BACAAN “SHALAWAT NARIYAH” & TERJEMAH/ARTINYA: TEKS, FAEDAH, KEUTAMAAN, KEAMPUHAN AMALAN  “SHALAWAT NARIYAH MP3″ & HUKUMNYA MENURUT PEMAHAMAN AHLUSUNNAH WAL JAMA’AH


Mereka kaum Sufi meyakini bahwa Shalawat Nariyah memiliki faedah yakni:
“…Jika mendapat kesusahan karena kehilangan barang, hendaknya membaca sholawat ini sebanyak 4444 kali. Insya Allah barang yang hilang akan cepat kembali. Jika barang tersebut dicuri orang dan tidak dikembalikan, maka pencuri tersebut akan mengalami musibah dengan kehendak Allah swt. Setelah membaca Sholawat ini hendaknya membaca do’a sebagai berikut (boleh dibaca dengan bahasa Indonesia): “ Ya Allah, dengan berkah Sholawat Nariyah ini, saya mohon Engkau kembalikan barang saya”. Doa ini dibaca 11 kali dengan hati yang penuh harap dan sungguh-sungguh..”
Bagaimana tinjauan Syari’ah terhadap “Shalawat Nariyah” dari para Ulama Ahlussunnah Waljama’ah?Berikut ini artikel yang ditulis oleh Al-Ustadz Abu Karimah Askari Al-Bugisi Hafidzahullah, semoga bisa menjadi pencerahan bagi kita semua.
*****
Shalawat jenis ini banyak tersebar dan diamalkan di kalangan kaum muslimin. Bahkan ada yang menuliskan lafadznya di sebagian dinding masjid. Mereka berkeyakinan, siapa yang membacanya 4444 kali, hajatnya akan terpenuhi atau akan dihilangkan kesulitan yang dialaminya. Berikut nash shalawatnya:
اللَّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَمًا تَامًّا عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِيْ تُنْحَلُ بِهَ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِيْمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ عَدَدَ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ
Allahumma sholli sholaatan kaamilatan Wa sallim salaaman taaman ‘ala sayyidinaa Muhammadin Alladzi tanhallu bihil ‘uqadu, wa tanfariju bihil kurabu, wa tuqdhaa bihil hawaa’iju Wa tunaalu bihir raghaa’ibu wa husnul khawaatimi wa yustasqal ghomaamu bi wajhihil kariimi, wa ‘alaa aalihi, wa shahbihi ‘adada kulli ma’luumin laka
“Ya Allah, berikanlah shalawat yang sempurna dan salam yang sempurna kepada Baginda kami Muhammad yang dengannya terlepas dari ikatan (kesusahan) dan dibebaskan dari kesulitan. Dan dengannya pula ditunaikan hajat dan diperoleh segala keinginan dan kematian yang baik, dan memberi siraman (kebahagiaan) kepada orang yang sedih dengan wajahnya yang mulia, dan kepada keluarganya, para shahabatnya, dengan seluruh ilmu yang engkau miliki.”
Ada beberapa hal yang perlu dijadikan catatan kaitannya dengan shalawat ini:
1- Sesungguhnya aqidah tauhid yang diseru oleh Al Qur’anul Karim dan yang diajarkan kepada kita dari Rasulullah shallallahu laiahi wasallam, mengharuskan setiap muslim untuk berkeyakinan bahwa Allah-lah satu-satunya yang melepaskan ikatan (kesusahan), membebaskan dari kesulitan, yang menunaikan hajat, dan memberikan manusia apa yang mereka minta.
Tidak diperbolehkan bagi seorang muslim berdo’a kepada selain Allah untuk menghilangkan kesedihannya atau menyembuhkan penyakitnya, walaupun yang diminta itu seorang malaikat yang dekat ataukah nabi yang diutus. Telah disebutkan dalam berbagai ayat dalam Al Qur’an yang menjelaskan haramnya meminta pertolongan, berdo’a, dan semacamnya dari berbagai jenis ibadah kepada selain Allah Azza wajalla. Firman Allah:
قُلِ ادْعُوا الَّذِيْنَ زَعَمْتُمْ مِنْ دُوْنِهِ فَلاَ يَمْلِكُوْنَ كَشْفَ الضُّرِّ عَنْكُمْ وَلاَ تَحِْويْلاً
“Katakanlah: ‘Panggillah mereka yang kamu anggap (sebagai tuhan) selain Allah. Maka mereka tidak akan mempunyai kekuasaan untuk menghilangkan bahaya darimu dan tidak pula memindahkannya.” (Al-Isra: 56)
Para ahli tafsir menjelaskan bahwa ayat ini turun berkenaan dengan segolongan kaum yang berdo’a kepada Al Masih ‘Isa, atau malaikat, ataukah sosok-sosok yang shalih dari kalangan jin. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir 3/47-48)
2- Bagaimana mungkin Rasulullah shallallahu alaihi wasallam rela dikatakan bahwa dirinya mampu melepaskan ikatan (kesulitan), menghilangkan kesusahan, dsb, sedangkan Al Qur’an menyuruh beliau untuk berkata:
قُلْ لاَ أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعاً وَلاَ ضَرًّا إِلاَّ مَا شَاءَ اللهُ وَلَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لاَسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوْءُ إِنْ أَنَا إِلاَّ نَذِيْرٌ وَبَشِيْرٌ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُوْنَ
“Katakanlah: ‘Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman’.” (Al-A’raf: 188)
Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam, lalu mengatakan, “Berdasarkan kehendak Allah dan kehendakmu”. Maka beliau bersabda:
أَجَعَلْتَنِيْ للهِ نِدًّا؟ قُلْ مَا شَاءَ اللهُ وَحْدَهُ
“Apakah engkau hendak menjadikan bagi Allah sekutu? Ucapkanlah: Berdasarkan kehendak Allah semata.” (HR. An-Nasai dengan sanad yang hasan)
(Lihat Minhaj Al-Firqatin Najiyah 227-228, Muhammad Jamil Zainu)

Argumentasi Larangan Riba

Posted by ivan's blogg
Tag :
Larangan riba merupakan salah satu pembeda utama antara sistem ekonomi Islam denganekonomi konvensional. Argumentasi larangan riba dalam ekonomi Islam telah banyak dibahas para ulama dan ilmuwan Islam sepanjang sejarah. Menurut Prof.A.M. Sadeq (1989) dalam artikelnya “Factor Pricing and Income Distribution from An Islamic Perspective” yang dipublikasikan dalam Journal of Islamic Economics, menyebutkan bahwa pengharamkan riba dalam ekonomi, setidaknya, disebabkan oleh empat alasan;
Pertama, sistem ekonomi ribawi telah menimbulkan ketidakadilan dalam masyarakat terutama bagi para pemberi modal (bank) yang pasti menerima keuntungan tanpa mau tahu apakah para peminjam dana tersebut memperoleh keuntungan atau tidak. Kalau para peminjam dana mendapatkan untung dalam bisnisnya, maka persoalan ketidakadilan mungkin tidak akan muncul. Namun, bila usaha bisnis para peminjam modal bangkrut/pailit, para peminjam modal juga harus membayar kembali modal yang dipinjamkan dari pemodal plus bunga pinjaman. Dalam keadaan ini, para peminjam modal yang sudah bangkrut/pailit seperti sudah jatuh di timpa tangga pula, dan bukankah ini sesuatu yang sangat tidak adil?
Kedua, sistem ekonomi ribawi juga merupakan penyebab utama berlakunya ketidakseimbangan antara pemodal dengan peminjam. Keuntungan besar yang diperoleh para peminjam yang biasanya terdiri dari golongan industri raksasa (para konglomerat) hanya diharuskan membayar pinjaman modal mereka plus bunga pinjaman dalam jumlah yang relatif kecil dibandingkan dengan milyaran keuntungan yang mereka peroleh. Padahal para penyimpan uang di bank-bank adalah umumnya terdiri dari rakyat menengah ke bawah. Ini berarti bahwa keuntungan besar yang diterima para konglomerat dari hasil uang pinjamannya tidaklah setimpal dirasakan oleh para pemberi modal (para penyimpan uang di bank) yang umumnya terdiri dari masyarakat menengah ke bawah.
Ketiga, sistem ekonomi ribawi akan menghambat investasi karena semakin tingginya tingkat bunga dalam masyarakat, maka semakin kecil kecenderungan masyarakat untuk berinvestasi. Masyarakat akan lebih cenderung untuk menyimpan uangnya di bank-bank karena keuntungan yang lebih besar diperolehi akibat tingginya tingkat bunga.
Keempat, bunga dianggap sebagai tambahan biaya produksi bagi para businessman yang menggunakan modal pinjaman. Biaya produksi yang tinggi tentu akan memaksa perusahaan untuk menjual produknya dengan harga yang lebih tinggi pula. Melambungnya tingkat harga, pada gilirannya, akan mengundang terjadinya inflasi akibat semakin lemahnya daya beli konsumen. Semua dampak negatif sistem ekonomi ribawi ini secara gradual, tapi pasti, akan mengkeroposkan sendi-sendi ekonomi umat. Krisis ekonomi tentunya tidak terlepas dari pengadopsian sistem ekonomi ribawi seperti disebutkan di atas.
Tak bisa dibantah bahwa sistem ekonomi ribawi akan menggerogoti sendi-sendi ekonomi masyarakat. Hal itu terlihat dengan jelas pada praktek perbankan konvensional yang menganut sistem ribawi. Tingkat bunga dijadikan acuan untuk meraih keuntungan para pemberi modal. Bank tidak mau tahu apakah para peminjam memperoleh keuntungan atau tidak atas modal pinjamannya, yang penting para peminjam harus membayar modal pinjamannya plus bunga pinjaman. Semakin tinggi tingkat bunga dalam sebuah negara, maka semakin tinggi tingkat keuntungan yang diperoleh para pemberi modal dan semakin merusak sendi-sendi ekonomi umat akibat dampak negatif sistem ekonomi ribawi dalam masyarakat.
Demikian pula, akibat terlalu tingginya tingkat bunga yang dibebankan kepada para peminjam, maka semakin sukarnya para peminjam untuk melunasi bunga pinjamannya. Apalagi dalam sistem ekonomi konvensional, biasanya pihak bank tidak terlalu selektif dalam meluncurkan kreditnya kepada masyarakat. Pihak bank tidak mau tahu apakah uang pinjamannya itu digunakan pada sektor-sektor produktif atau tidak, yang penting bagi mereka adalah semua dana yang tersedia dapat disalurkan kepada masyarakat. Sikap bank yang beginilah yang menyebabkan semakin tingginya kredit macet dalam ekonomi akibat semakin menunggaknya hutang peminjam modal yang tidak sanggup dilunasi ketika jatuh tempo kepada pihak bank. Akibatnya, bank-bank akan memiliki defisit dana yang dampaknya sangat mempengaruhi tingkat produksi dalam masyarakat.
Sistem ekonomi ribawi juga menjadi penyebab utama tidak stabilnya nilai uang (currency) sebuah negara. Karena uang senantiasa akan berpindah dari negara yang tingkat bunga riil yang rendah ke negara yang tingkat bunga riil yang lebih tinggi akibat para spekulator ingin memperoleh keuntungan besar dengan menyimpan uangnya dimana tingkat bunga riil relatif tinggi. Usaha memperoleh keuntungan dengan cara ini, dalam istilah ekonomi disebut dengan arbitraging. Tingkat bunga riil disini dimaksudkan adalah tingkat bunga minus tingkat inflasi. Sebagai contoh, bila tingkat bunga di Indonesia, katakanlah, 12% dengan tingkat inflasi 8 %, maka tingkat bunga riil adalah 4% (12% – 8%). Ini berarti walaupun tingkat bunga nominal (tingkat bunga sebelum dikurangi dengan tingkat inflasi) tinggi di Indonesia, ini tidak secara otomatis akan mempengaruhi investor untuk membeli Rupiah, karena pada dasarnya tingkat bunga riil di Indonesia jauh lebih rendah dibandingkan dengan tingkat bunga riil di negara-negara lain. Inilah penyebab utama semakin menurunnya nilai (depresiasi) Rupiah akibat rendahnya permintaan akan Rupiah.
Tinggi rendahnya nilai Rupiah sangat dipengaruhi oleh jumlah permintaan dan penawaran Rupiah di pasar uang. Semakin banyak jumlah permintaan mata uang Rupiah, maka semakin tinggi nilai mata uang Rupiah, dan sebaliknya. Begitu juga dengan penawaran, semakin tingginya jumlah Rupiah yang beredar di pasar, sementara permintaan akan Rupiah rendah, maka nilai rupiah akan menurun, dan sebaliknya. Sebenarnya, inilah yang sedang berlaku di Indonesia, dimana jangankan businessman asing, para businessman dalam negeripun lebih cenderung membeli Dolar atau mata uang asing lainnya dengan menjual Rupiah di pasar valuta asing. Ini juga bermakna semakin berkurangnya dana asing yang masuk ke Indonesia, ditambah lagi dengan larinya dana dalam negeri ke luar sehingga akan sangat mempengaruhi ketersediaan dana yang memadai sebagai modal pembangunan ekonomi. Hal ini jelas semakin memperparah penurunan nilai mata uang Rupiah dan semakin minimnya dana asing dan lokal yang tersedia untuk pembangunan ekonomi, yang pada gilirannya, akan menyebabkan krisis ekonomi terjadi berkepanjangan.
Memang, harus diakui bahwa semakin rendahnya nilai Rupiah, maka semakin memperkuat daya saing komoditas eksport Indonesia di pasar internasional karena relatif murahnya harga komoditas eksport tersebut di pasar internasional bila dibeli dengan mata uang asing. Tetapi, penurunan nilai Rupiah ini tidak akan memberi pengaruh signifikan sebab kebanyakan komposisi bahan mentah komoditas eksport Indonesia adalah terdiri dari bahan mentah yang diimport dari negara luar. Dengan kata lain, kenaikan harga barang mentah akibatnya tingginya nilai mata uang (appresiasi) asing jelas akan menyebabkan biaya untuk memproduksikan komoditas eksport tersebut akan bertambah mahal sehingga produk akhir komoditas itu harus dijual dengan harga yang mahal pula. Ini menunjukkan bahwa penurunan nilai Rupiah tidak akan memberi kelebihan daya saing eksport Indonesia di pasar internasional.
Permasalahan di atas, sebenarnya, tidak pernah terjadi kalau sistem ekonomi Islam diadopsi dalam sistem ekonomi negara. Kenapa tidak? Karena nilai uang tidak akan dipengaruhi oleh perbedaan tingkat bunga riil sebab ekonomi Islam tidak mengenal sistem bunga (riba). Inilah yang menyebabkan nilai uang dalam ekonomi tanpa bunga tidak mengalami volatilitas yang membahayakan.
(Dikutip dan diselaraskan dari tulisan Choir, dalam http://zonaekis.com/argumentasi-larangan-riba/)

Hattrik Evan Dimas Timnas U-19 Ungguli Korea

Saturday, October 12, 2013
Posted by ivan's blogg
Tag :
TEMPO.COJakarta - Kapten tim nasional U-19, Evan Dimas mencetak hattrik sehingga tim Garuda Muda unggul dari Korea Selatan, di stadion gelora Bung Karno, Sabtu 12 Oktober 2013. Kemenangan ini sekaligus memastikan Indonesia lolos ke babak final Piala AFC yang akan digelar di Myanmar.

Di hadapan ribuan penonton di Gelora Bung Karno, tim besutan pelatih Indra Sjafri bermain terbuka. Evan Dimas membuka gol pada menit ke-29 ke gawang Korea Selatan. Dua menit berselang, Korea menyamakan kedudukan kedudukan melalui Seol Taseu melalui titik penalti.

Hujan lebat membuka pertandingan ini. Namun, kedua tim tetap menunjukkan kelasnya dengan bermain terbuka dan saling serang. Tim Garuda muda beberapa kali membuka peluang melalui Ilhamuddin Armain namun bisa dihalau Lee Taehui. Korea pun tak kalah ngotot dengan serangannya. Kim Shin dan kawan-kawan cukup merepotkan kiper Ravi Murdianto.

Wasit sempat berdiskusi karena hujan semakin lebat. Pertandingan terus berjalan karena lapangan dinilai masih layak dipakai. Pergerakan bola memang sedikit tersendat karena genangan air. namun, kedua tim terus bermain terbuka. pada menit ke-26, Zulfiandi sempat melepaskan tendangan keras, namun bola mengarah tipis ke gawang Korea.

Wasit akhirnya menghentikan pertandingan menit ke-42 karena hujan tak kunjung mereda. Babak pertama berakhir tak sampai 45 menit dan kedudukan bertahan 1-1.

Memasuki babak kedua, Garuda Muda semakin meningkatkan serangan. Puncaknya, Evan Dimas mampu menjebol gawang Korea memanfaatkan umpan Maldini menit ke-48. Evan kembali menjadi pahlawan Indonesia dengan gol ketiga pada menit ke-86.

Korea mencoba bangkit dan menyamakan kedudukan. Shim Jehyeok mencetak gol pada menit ke-87 sehingga kedudukan menjadi 3-2. Wasit meniup peluit terakhir dengan kemenangan Indonesia.

Dengan kemenangan ini, Indonesia memimpin Grup G dan lolos ke babak final Piala AFC di Myanmar. Indonesia mengoleksi nilai sempurna, 9. Sedangkan Korea Selatan 6. Filipina yang bermain imbang 2-2 dengan Laos sama-sama memperoleh nilai 1.

Susunan Pemain Korea Selatan vs. Indonesia:
KOREA SELATAN: Lee Taehui; Pak Mingyu, Lim Seunggyeom (C), Kim Jeongmin, Hwang Kiwook; Hwang Hee-Chan, Seol Taesu, Choi Jaehun; Lee Gwanghyeok, Kim Shin, Shim Jehyeok.

INDONESIA: Ravi Murdianto; Putu Gede, Fatchu Rochman, Sahrul Kurniawan, Hansamu Yama; Evan Dimas (C), Hargianto, Zulfiandi; Maldini, Muchlis Hadi, Ilham Udin.




sumber : www.tempo.co

Tips memilih hewan kurban yang sehat

Monday, October 7, 2013
Posted by ivan's blogg
Tag :
Jakarta (ANTARA News) - Sapi kurban yang sehat dapat dilihat secara fisik.

"Kakinya lurus saat sapi berdiri tegak, bulu kulit halus," kata seorang penjual hewan kurban, Sugiarto, yang ditemui di lapaknya, Jakarta, Selasa.

Ciri yang lain, sambungnya, kotoran sapi tidak cair, pandangan mata jernih, nafsu makan bagus dan mulut tidak berliur. 

"Kalau kotorannya cair, itu indikasi sapinya sakit," katanya.

Sementara ciri-ciri memilih kambing yang sehat, menurut dia, kambing bergerak lincah, nafsu makan bagus, matanya cerah, bulunya halus dan mengkilap.

Menurut dia, harga sapi kurban menjelang hari raya Idul Adha 1434 H naik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

"Dibanding tahun lalu, perbedaan harganya mencapai Rp3 juta - Rp4 juta," katanya.

Sugiarto yang menempati lapak di samping flyover Rawamangun, Jakarta Timur mengatakan saat ini pihaknya menjual sapi dengan rentang harga Rp14 juta - Rp23 juta. Harga Rp14 juta untuk bobot sapi 250 kilogram, sedangkan untuk sapi bobot 500 kilogram harganya Rp23 juta.

Sementara untuk hewan kurban kambing juga mengalami tren kenaikan harga dibanding Idul Adha pada 2012. Dia membanderol kambing berbobot 25 kilogram seharga Rp1,7 juta hingga mencapai Rp3,5 juta untuk bobot diatas 40 kilogram.

"Tahun sebelumnya yang bobot 25 kilogram itu hanya Rp1 juta - Rp1,2 juta," katanya.

sumber : www.antaranews.com
Do’a setelah sholat Tarawih & Witir
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا بِاْلإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ، وَلِفَرَائِضِكَ مُؤَدِّيْنَ، وَعَلَى الصَّلَوَاتِ مُحَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ، وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ، وَبِالنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ، وَعَلَى الْبَلاَيَا صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَاءِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ e يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ، وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ، وَفِى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرَةِ الكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ، وَبِحُوْرٍ عِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفَّيْنِ شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِنْ مَعِيْنٍ، مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ.
اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا فِيْ هذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ، وَلاَ تَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ، إِلهَنَا عَافِنَا وَاعْفُ عَنَّا، وَاغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَلأُمَّهَاتِنَا، وَلإِخْوَانِنَا وَلأَخَوَاتِنَا، وَلأَزْوَاجِنَا وَلأَهْلِيْنَا َوِلأَهْلِ بَيْتِنَا، وَلأَجْدَادِنَا وَلِجَدَّاتِنَا، وَلأَسَاتِذَتِنَا وَلِمَشَايِخِنَا وَلِمُعَلِّمِيْنَا، وَلِمَنْ عَلَّمْنَاهُ وَلِذَوِى الْحُقُوْقِ   عَلَيْنَا، وَلِمَنْ أَحَبَّنَا وَأَحْسَنَ إِلَيْنَا، وَلِمَنْ هَدَانَا وَهَدَيْنَاهُ إِلَى الْخَيْرِ، وَلِمَنْ أَوْصَانَا وَوَصَّيْنَاهُ بِالدُّعَاءِ، وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ.
اللَّهُمَّ السَّلاَمَةَ وَالْعَافِيَةَ عَلَيْنَا وَعَلَيْهِمْ، وَعَلَى عَبِيْدِكَ الْحُجَّاجِ وَالْمُعْتَمِرِيْنَ وَالغُزَاةِ وَالزُّوَّارِ وَالمُسَافِرِيْنَ، فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَالْجَوِّ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَقِنَا شَرَّ الظَّالِمِيْنَ، وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ، يَا مُجِيْبَ السَّائِلِيْنَ، وَاخْتِمْ لَنَا يَا رَبَّنَا مِنْكَ بِخَيْرٍ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ إِيْمَانًا دَائِمًا، وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا، وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا، وَنَسْأَلُكَ عَمَلاً صَالِحًا، وَنَسْأَلُكَ دِيْنًا قَيِّمًا، وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ، وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الْغِنَى عَنِ النَّاسِ. Copy of Nu putih
اَللَّهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخَشُّعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا، وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا اَللَّهُ، يَا اَللَّهُ، يَا اَللَّهُ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Syair Wali Tanah Jawa

Tuesday, October 1, 2013
Posted by ivan's blogg

SYI’IR KH.ABDURRAHMAN WAHID

Astaghfirullaha robbalbarooyaa
Astaghfirullaha minal khothoya
Robbii zidnii ‘ilmaa naafi’aa
Wawa fiqnii ‘amalan shoolihaa
Ya rosuulallah salaamun ‘alaika
Ya rofii’asysyaani waddaroji
‘Athfata yaa jiirotal’alami
Ya uhailaljuudi walkaromi
Ngawiti ingsun nglarah syi’iran
Kelawan muji marang Pengeran
Kang paring rahmat lan kenikmatan
Rino wengi tanpo pitungan
Duh poro konco priyo wanito
Ojo mung ngaji syari’at bloko
Gur pinter dongeng nulis lan moco
Tembe mburine bakal sangsoro
Akeh kang apal Qur’an Haditse
Seneng ngafirke marang liyane
Kafire dhewe gak digatekke
Yen iseh kotor ati akale
Gampang kabujuk nafsu angkoro
Ing pepaese gebyare dunyo
Iri lan meri sugihe tonggo
Mulo atine peteng lan nisto
Ayo sedulur jo ngelalek ake
Wajibe ngaji sak pranatane
Nggo ngandelake iman tauhide
Baguse sangu mulyo matine
Kang aran sholeh bagus atine
Kerono mapan sari ngelmune
Laku thoriqot lan ma’rifate
Ugo hakeqot manjing rasane
Al Qur’an Qodim wahyu minulyo
Tanpo tinulis iso diwoco
Iku wejangane guru waskito
Den tancepake ing njero dodo
Gumantil ati lan pikiran
Rasuking padang kabeh jerohan
Mukjizat rasul dadi pedoman
Minongko dalan manjinge iman
Kelawan Allah kang Maha Suci
Kudu rangkulan rino lan wengi
Ditirakati diriyadhohi
Dzikir lan suluk jo nganti lali
Uripe anyem rumongso aman
Dununge roso tondo yen iman
Sabar narimo najan pas-pasan
Kabeh tinakdir sangking Pengeran
Kelawan konco dulur lan tonggo
Kang podo rukun ojo ngesiyo
Iku sunnahe rasul kang mulyo
Nabi Muhammad panutan kito
Ayo nglakoni sekabehane
Allah kang bakal ngangkat drajate
Senajan asor toto dhohire ananging mulyo maqom drajate
Lamun palastro ing pungkasane
Ora kesasar roh lan sukmane
Den gadang Allah suwargo manggone
Utuh mayite ugo ulese
Ya rasulallah salaamun ‘alaka
Ya rofii’asysyaani waddaroji
‘Athfata yaa jiirotal ‘alami
Ya uhailaljuudi wal karomi
********
Welcome to My Blog

Popular Post

created by ivan. Powered by Blogger.

kategori

Blog Archive

jadwal sholat

jadwal-sholat

- Copyright © INDAHNYA BERBAGI -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by ivan aji suseno -